Ini dia tips2nya ..
Siapkan mental psikologis anak agar ketika mulai berpuasa murni dari keinginan pribadi. Dapat dilakukan dengan cara mengenalkan suasana Ramadhan seperti, ajak ketika seluruh keluarga bangun sahur, ajak makan sahur bersama. Kemudian biarkan ia melihat suasana khusyu’ sepanjang siang berpuasa, ibu bisa menceritakan kenapa kita tidak makan dan minum saat itu. Akhirnya, di sore harinya si kecilpun bisa menangkap moment2 suka cita serta kebahagiaan anggota keluarga saat2 berbuka puasa. Pengalaman2 itu akan sangat memberikan pengaruh besar. O ya Jangan lupa ajak juga ke masjid saat waktunya sholat tarawih.
Setelah mental psikologis terbangun, mulailah tahapan puasa disesuaikan dengan tahapan umur dan tahapan latihan. Misal , untuk anak berumur 4 tahun, cukup 4 jam sehari lalu beberapa hari kedepan tambah menjadi 5 jam sehari dst semampunya, namanya juga latihan.
Yakinkan, bahwa anak berpuasa pada saat kondisi sehat.
Cukupkan gizi dan vitamin nya (Tapi ingat jangan memberikan supplement menambah nafsu makan ketika berpuasa)
Banyak minum air putih ketika sahur
Tidak banyak melakukan aktivitas yang menghabiskan energi
Ajak anak mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan kegiatan2 yang bermanfaat (yang tidak menguras energi) seperti cerita kisah2 Rasul atau teladan RAMADHAN sehingga secara tidak langsung bisa mengalihkan perhatian dari keinginan berbuka. Namun jika anak nampak keringat dingin dan lemas serta muntah-muntah jangan paksakan untuk melanjutkan berpuasa.
Bangun suasana keluarga yang kompak (termasuk dengan asisten2 rumah tangga anda alias mas supir dan mbak baby sitter/tukang masak ) sehingga tiap anggota keluarga benar2 menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan khusyu’ dan syahdu.
Tidak sulit bukan? Yuk, kita praktekkan ya..
Sungguh luar biasa ibadah puasa ini. Dan berbahagialah orang-orang yang selalu merindukan untuk bertemu dengan Bulan Ramadhan.